Interview with a Former Member: Diasta

Sudah lebih dari setahun sejak kami bertemu terakhir kalinya di acara fan gathering informal setelah ia meninggalkan JKT48. Terakhir kali bertemu, dia baru saja kembali ke kehidupan normalnya sebagai mahasiswi. Namun, dalam beberapa bulan terkahir, dia kembali aktif di skena kultur Jepang di Indonesia. Diasta telah kembali ke akarnya sebagai penggemar idola Jepang, Anime, dan Cosplay, dimana dia juga telah menemukan pendukung baru ataupun lama.

Selain melanjutkan penampilannya di publik, Diasta juga akhir-akhir ini memulai karirnya sebagai arsitek. Walaupun cukup sibuk dengan jadwalnya yang padat, kami berhasil menemui Diasta di Jakarta pada akhir minggu beberapa saat yang lalu untuk berbicara mengenai rencananya dimasa depan.

Halo Diasta
Halooo

Sekarang sudah 3 tahun sejak masuk JKT dahulu ya.
Oh ya?

Darimana asalnya nickname “Nyash”?
Ga tau, udah lama banget soalnya hahahaha. Dari SMP kalau ga salah, temen-temen aku suka manggilnya gitu haha.

Oh berarti Nickname itu asalanya bukan dari JKT48 ya?
Bukan.

Jika Diasta bisa membandingkan diri Diasta dengan alat musik, Diasta adalah alat musik apa?
Piano.

Kenapa?
Karena aku bisa main piano hahahahha.

Pernah resital Piano?
Pernah, jadi karena aku ikut les jadi setahun sekali ikutan resitalnya.

Bagaimana dengan acara lain yang di depan publik?
Waktu di JKT48 pernah kok. Pas acara semacam talent show gitu.

Diasta dan Audisi

Cerita masuk ke JKT bagaimana?
Tahu dari temen. Beberapa temen lain tahunya itu casting dan bukan audisi. Kalau aku malah taunya itu bener2 audisi. Karena aku juga tahu AKB ya jadi memang tertarik.

Dari mulai audisi sampai pengumumannya berapa lama ya waktu itu?
Sekitar 3 bulanan.

JKT48 itu audisi pertama Diasta?
Iya.

Bagaimana pengalaman waktu audisi?
Waktu audisi pertama itu di taman haha. Sebenarnya aku itu audisinya udah telat. Dan waktu itu audisi pertamanya juga ga heboh-heboh banget. Kaya cuma take video dsbnya.

Audisi Telat?
Ya. Jadinya waktu itu memang telat dan memang ga terlalu berharap banyak banget karena sudah telat. Kata temen aku orang JKTnya mau datang kesini (Bandung) untuk take video kita.

Loh, langsung ke Bandung?
Iya, ga tau juga kenapa. Mungkin waktu itu yang ikut audisi kurang begitu banyak karena masih benar-benar sedikit yang tahu.

Setelah itu?
Setelah take video kita juga tidak ada kabar dalam waktu yang cukup lama, sebulanan kali ya. Aku juga udah sampai lupa kalau aku pernah ikut audisi hahahah

Haaa?
Hahahaha iya, jadi memang waktu itu aku juga udah sempat lupa pernah ikut audisi. Ingatnya waktu tiba-tiba di-SMS lolos ke tahap kedua haha.

Setelah itu dipanggil ke Jakarta?
Iya, dipanggil langsung ke Jakarta. Hari Minggu. Kebetulan hari Sabtu juga ada acara keluarga di Jakarta.

Reaksi orang tua?
Waktu audisi pertama aku ga bilang-bilang ke orang tua hahaha. Jadi waktu mau audisi ke dua itu aku mikir, kalau ga bilang-bilang juga bakalan ga lolos nih audisi kedua, ga bisa kabur juga sih haha.

Jadi akhirnya laporan dong ya?
Iya, akhirnya bilang ke orang tua kalau aku besok ada audisi di Jakarta. Kan ke Jakarta ya sekalian aja. Tapi waktu itu orang tua bilang pagi-paginya udah mau pulang, jadinya ga usah aja deh. Aku juga mikirnya ya udah deh ga apa-apa.

Lalu akhirnya diberi izin juga kan ya ke audisinya?
Iya. Ternyata pas hari Minggunya pulangnya diubah rencananya jadi sore. Ya udah, kesempatan deh haha.

Ada pesan dari orang tua waktu itu?
“Jangan lama-lama ya,” Hahahaha.

Apa saja yang dilakukan di audisi kedua tersebut?
Disuruh nyanyi, disuruh nari. Deg-degan haha.

Audisi gabungan?
Iya, aku ketemu Ghaida tuh disitu hahaha

Sudah kenal dengan Ghaida sebelumnya?
Belum. Jadi sebelumnya aku memang sudah kenal sama kakaknya Ghaida. Nah, pas masuk ke tempat audisi aku ketemu kakaknya Ghaida. “Loh kok ada kamu??” hahaha

Kakaknya Ghaida juga ikutan audisi?
Engga, dia nemenin Ghaidanya. Disitu aku dikenalin ke Ghaida.

Pengumuman untuk audisi ke tiga langsung diumumkan saat itu juga atau menunggu lagi?
Menunggu lagi.

Lupa lagi dong?
Iya, hahahaha

Kemudian?
Akhirnya lolos lagi, lalu disuruh datang lagi untuk training. Seminggu empat kali kalau ga salah. Cukup berat karena waktu itu juga masih kuliah. Tapi karena jadwal trainingnya ada yang di hari Jum’at, Sabtu, Minggu, ya ga masalah.

Bagaimana dengan audisi Final?
Nah! Itu aku pas UAS, hahaha. Aku mikirnya pertama ya udahan aja deh audisinya. Mulai galau haha.

Saat itu Diasta sudah mulai sadar kalau akan ada konflik di jadwal jika lolos?
Iya. Dan akhirnya waktu itu akhirnya memilih berkorban untuk audisi Final. Ngulang semester dua deh hahaha.

Wah, apa tidak sayang harus mengulang kembali semester dua?
Aku itu gimana ya, awalnya cuma iseng, tapi pas audisi final kok malah jadi serius hahaha.

Diasta dan Keluarga

Bagaimana dengan dukungan keluarga untuk kegiatan idoling Diasta?
Dulunya engga dukung, tapi lama-lama kok seperti mendukung, kaya mau dianterin ke Jakarta dsbnya. Contoh lain misalnya kalau aku ga perform trus ada JKT di TV, malah orang tua yang semangat nonton haha.

Sekarang orang tua masih semangat kalau ada JKT48 di TV?
Masih, hahahaha. Kan kemarin ada konser yang barengan AKB48 kan ya, orang tua malah yang duluan ngajakin nonton hahaha. Sayang udah ga kebagian tiket.

(Diasta tiba-tiba balik bertanya)

Diasta: Dulu waktu yang pertama kali AKB48 konser bareng JKT48 nonton?

JKT48Stuff: Iya

Diasta: Hihi, waktu itu kita cuma satu lagu sama Kimi Suki ditengah-tengah haha.

Keluarga pernah mengutarakan pendapat mereka tentang kegiatan Diasta di JKT48?
Sebenarnya ga terlalu banyak ngobrol sih, paling cuma pas mau graduate kita ada diskusi bareng dulu.

Apa kekhawatiran utama dari keluarga tentang kegiatan Diasta di JKT48?
Aku kan di JKT48 hanya untuk hobi, jadi sebenarnya menurut aku mau populer ataupun tidak, tidak ada jaminan akan terus menjanjikan di dunia entertainment. Keluarga khawatirnya disitu, jadi sering diminta untuk dipikirkan kembali untuk career pathnya.

Diasta dan Perubahan

Apakah ada yang berubah setelah dahulu masuk JKT48?
Banyak ya. Dunia entertainment itu menurut aku bukan sesuatu yang bisa dibilang normal haha. Dan aku sebenarnya juga ga ada pemikiran mau kesitu. Jadi ya, wow banget rasanya.

Apakah Diasta kaget dengan sistem kerja JKT48?
Sebetulnya karena aku udah terbiasa melihat idol-idol Jepang, jadinya aku ga terlalu kaget dengan sistemnya. Cuma ya itu, kalau udah ngerasain langsung baru kerasa berat banget haha.

Pengalaman apa yang didapatkan di JKT48?
Ya..standar mungkin ya seperti jawaban member atau ex-member lainnya haha. Tapi karena mungkin aku itu dulu sangat ingin terlibat dan tertarik dengan dunia idol Jepang, jadinya aku merasa bersyukur karena bisa melihat mereka secara langsung dan mengalami dunia belakang panggungnya.

Ada kebiasaan baik dan buruk yang berkembang ketika di JKT48?
Bagusnya sih jadi ga manja. Kalau dulu biasanya suka bolos kuliah kalau capek haha. Kalau sekarang aku jadi lebih fokus, displin, dan bertanggung jawab. Jadi kalau sudah mengerjakan sesuatu tidak bisa pernah berhenti.

Kalau kebiasaan buruk?
Jadi sulit bersosialisasi. Jadi temen-temen aku itu ya yang di JKT48 saja, mau berteman dengan teman di luar JKT48, jadi seperti ada trust issue. Takutnya ember gitu haha.

Kegiatan apa yang dahulu Diasta sering lakukan tapi terpaksa dihentikan setelah bergabung dengan JKT48?
Yaa..idol underground lokal aja hahaha.

Setelah keluar dari JKT48 apakah dilanjutkan kembali?
Iya haha.

Sewaktu di JKT48 dulu pulang pergi Bandung-Jakarta ya?
Iya. Hampir setiap hari haha.

Apakah tidak ada terpikir untuk kos dan transfer Universitas di Jakarta?
Yaa…palingan tinggal sementara disini (Apartemen) aja. Sudah punya apartemen disini sebelum bergabung dengan JKT48.

Diasta dan Teater

Yang paling berkesan waktu perfrom di teater?
Hari pertamanya setlist karena deg degan hahaha. Apalagi pas Shonichi RKJ karena dulu aku sempat vakum. Jadinya aku ngejar sendiri sementara yang lainnya udah bisa. Pernah juga satu kali aku gantiin posisi orang lain di setlist dan itu aku dikasih tahunya satu hari sebelumnya haha. Akhirnya sambil kuliah sambil baca blocking.

Unit song yang paling disuka?
Temo Demo no Namida haha. Yang waktu itu bareng Ghaida. Jadi sebelumnya aku di plot untuk jadi backup Melody di Temo Demo, tapi akhirnya dipindah ke Tenshi no Shippo, jadinya karena udah pernah latihan jadinya ga terlalu susah ngejarnya pas perform terakhir itu.

Oh! Ternyata di plot di Temo Demo no Namida ya dahulu?
Iya. Nah pas konser itu kan lipsync ya, itu aku takenya justru pas sebelum Pajama Drive yang di Kuningan.

Wah sudah lama sekali berarti.
Iya. Jadinya malah geli karena ya ampun, ini suara jaman kapan ini hahaha. Aduuuh kenapa ga ditake ulang sih? hahaha.

Bagaimana rasanya akhirnya di unit song yang sama dengan Ghaida?
Ya seneng banget. Karena kan aku jarang banget dama unit yang sama dengan Ghaida, nah ini dapatnya berdua aja lagi. Jadinya ya seneng banget.

Ga sia-sia dong belajar Temo Demo no Namidanya dulu.
Iya! Hahahaha

Tempat seperti apa teater itu menurut Diasta?
Sebenarnya karena tiap hari kesana jadi kaya rumah sendiri. Jadinya pas dulu terakhir kali tampil itu jadi sedih, ga bisa masuk lagi sebebas dulu.

Dulu berarti bisa masuk walaupun sedang tidak ada kepentingan tertentu untuk JKT?
Iya, dulu bisa masuk kapan aja. Bahkan untuk tidur aja juga boleh hahaha, ya kaya rumah sendirilah.

Bagaimana pandangan Diasta mengenai JKT48 sekarang yang udah semakin besar?
Keren banget, Haha. Ga tau ya, dulu kan karena ngeliatnya dari dalam jadi ga kerasa. Tapi sekarang setelah bisa melihat dari luar, kerasa banget kerennya.

Diasta dan Kelulusan

Setelah graduate tapi sempat menonton kan ya?
Iya, cuma sekali, pas graduatenya Stella. Mau dateng lagi tapi sibuk terus.

Dulu sewaktu Diasta graduate barengan dengan Sonya kan ya?
Iya.

Itu memang kalian rencanakan berdua barengan atau tidak?
Kebetulan haha. Jadi sebelum graduate kan konsultasi dahulu dengan manajer kita, disitu dijelaskan kalau Sonya memang juga mau graduate, apa tidak keberatan kalau dibarengin aja? Ya aku ga keberatan, dibarengin aja.

Bagaimana perasaan Diasta saat memutuskan graduate?
Berat banget, pengen tapi sulit ninggalin.

Atas kemauan sendiri?
Iya.

Yang paling dirindukan tentang JKT?
Semuanya! Kangen masuk teater lagi, kangen perform lagu-lagu JKT lagi. Gimana pun juga, walaupun aku sekarang masih sering manggung, tapi ga manggung di teater lagi.

Kalau seandainya diberi kesempatan untuk masuk JKT48 lagi, Diasta mau?
Mau! Hahahaha.

Diasta dan Pengalaman

Apa yang membuat Diasta bersemangat setiap kali perform?
Pertama fans, karena walaupun ga banyak tapi pada nungguin. Jadinya seneng banget ketemu fans. Justru karena sedikit itu jadi makin semangat, karena kalau banyak mungkin malah taking things for granted ya. Selain itu aku kan memang suka ngaidol haha, jadi kaya waah aku di tempat yang sama nih sama idolaku yang itu, hahaha.

Diasta dulu perform di Jepang di acara apa saja?
Di Saitama Super Arena dan Kouhaku Uta Gassen.

Bisa diceritakan pengalamannya?
Seneng banget! Malah bisa dibilang rada norak hahaha.

Kenapa norak?
Kan aku suka banget sama idol-idol Jepang, jadinya ya gitu “Kyaa! Kyaa!”

Pengalaman yang membuat Diasta sedih di JKT48?
Jadi waktu itu kan pernah syuting Kimi Suki ya dan aku ikutan di syuting itu. Jadi itu satu-satunya video klip JKT48 yang ada akunya.

Ooooh ya ya ya!
Iya! Jadi itu video klipnya ga jadi dilaunch karena ada salah satu member yang keluar. Jadi ya begitu, sedih banget…

Diasta pernah lihat hasil akhir video klipnya?
Belum…..

Diasta, Member, dan Staff

Bagaimana pandangan Diasta mengenai member lain yang boleh dikatakan lebih populer?
Kalau aku sih tidak bertujuan untuk mencari fans atau popularitas ya, lebih pada kepuasan diri sendiri haha. Jadi ya ga terlalu dipikirin.

Apakah Diasta juga kangen dengan staff JKT48?
Banget! Soalnya kan udah kaya keluarga. Udah biasa ketemu tiap hari, deket, jadinya kanget banget.

Pernah bertemu dengan staff setelah graduate?
Pernah, makan siang. Barengan dengan staff-staff yang udah graduate dari JKT48 juga hahahaha.

Diasta dekat dengan seluruh staff saat itu?
Kenal tapi ga secara dekat. Aku tahu dan dekatnya ya dengan yang di teater aja, kaya manajer misalnya.

Menurut Diasta, bagaimana kinerja Kinal sebagai kaptem tim J?
Kinal oke kok. Dia bisa marah dan tegas. Jadi kalau misalnya kita ada kekurangan dimana, dia bisa marah dan tegasin kita, bahkan ke yang lebih tua.

Masih sering berkumpul dengan member baik yang sudah graduate atau belum?
Sekarang sudah jarang karena mereka juga udah pada sibuk. Tapi dulu cukup sering kok, jalan bareng Ghaida, ketemu Melody juga kalau sedang ke Bandung. Sama Mova juga.

Mova masih di Bandung?
Iya, masih. Beberapa waktu lalu sempat mau ketemuan sih, makan-makan yuk dimana gitu haha, tapi sayang jalanan macet banget jadinya ditunda deh.

Biasanya ngobrol apa aja kalau ketemu?
Ngobrol JKT sih haha. Soalnya kita taunya ya di lingkungan itu-itu aja haha.

Diasta dan Fans

Apakah sekarang masih banyak yang mengenali Diasta di jalan?
Engga kok, biasanya yang ngenalin kalau lagi di acara-acara tertentu aja. Itu juga ga heboh heboh amat kok, paling cuma foto-foto aja.

Itu di Jakarta?
Iya, di Jakarta atau Bandung. Kalau di luar Jakarta-Bandung, mungkin karena memang jarang bisa ketemu, biasanya lebih rame kalau ada yang ngenalin hehe.

Oh, ada yang berkesan saat ada fans di luar kota mengenali Diasta saat sudah graduate?
Ada! Jadi ada waktu itu pas memang lagi keluar kota. Ada fans wanita yang ngenalin aku dan reaksinya bener-bener bikin aku terkejut dan happy banget haha.

Nah, waktu melamar kerja di kantor, ada yang mengenali Diasta?
Syukurnya ga ada yang tahu hahahaha.

Diasta, Anime, dan Manga

Diasta suka anime atau manga apa saja?
Kalau sekarang tinggal One Piece hahaha. Kalau sewaktu SMP sih banyak banget, sampai yang ga jelas juga tahu hahah.

Genre kesukaan Diasta?
Apapun yang Shounen, kurang begitu suka Shoujo malah hahaha.

Kenapa Shounen?
Karena cool dan ga lebay hahaha.

Bagaimana dengan yang akhir-akhir ini populer seperti misalnya, Kuroko no Basket?
Kurang begitu suka Kuroko sih. Musimanlah, dulu sempat suka tapi akhir-akhir ini malah kurang.

Yang berkesan selain One Piece?
HunterxHunter, Fairy Tail.

Kalau misalnya dapat kesempatan untuk menulis sebuah Anime, apa yang ingin ditulis?
Petualangan kaya One Piece!

Diasta dan Cosplay

Karakter mana yang dipilih untuk Cosplay?
Mmm kalau sekarang sih “Love Live!”

Ngomong-ngomong Cosplay, dulu sempat ke Nagoya ya karena Cosplay?
Iya. Ditawarin setelah Clas:H waktu itu, diminta untuk bernyanyi. Pernah juga dimina untuk jadi MC di AFAID.

Bagaimana perbedaan saat diatas panggung di AFAID dan saat ketika diatas panggung di JKT48?
Perbedaannya mungkin cara mereka handle pressure ya. Di AFAID aku benar-benar salut dengan Johnny, stage managernya, dan juga dengan Danny Choo. Mereka tegas dan displin, tapi juga benar-benar terlatih dalam menghandle pressure performer diatas panggung.

Jadi misalnya saat itu ketika sedang ada trouble di atas panggung, Stage Manager di AFAIDnya santai sambil terus mencari solusi tanpa memberikan pressure ke aku yang saat itu diatas Panggung.

Kalau di JKT48 lebih skematis mungkin ya, jadi semuanya harus berjalan sesuai dengan rencana dan kalau ada trouble harus dipikirin sendiri solusinya. Jadi mungkin karena itu, pressurenya lebih gede di JKT48.

Mau lagi dapat kesempatan untuk mengisi di AFA?
Mau banget!

Diasta dan Idoling

Apakah dahulu ada cita-cita untuk menjadi idol di Jepang?
Ada, haha. Jadi waktu SMP kan aku senang banget dengan video-video idol Jepang, jadi dulu cita-citanya mau audisi di Jepang. Sedari SMP sudah coba-coba latihan-latihan. Aku tahunya sampai situ, namun setelah sudah masuk dunianya baru kerasa agak kaget.

Jadi Diasta sudah tertarik dengan kebudayaan Jepang sedari SMP. Belajar Bahasa Jepangnya juga sedari SMP?
Iya.

Belajar Bahasa Jepangnya dimana?
Sewaktu itu ikut kursus.

Apakah scene Idol lokal underground sudah ada sebelum JKT48?
Ada, haha. Tapi sedikit sekali karena dahulu itu memang jamannya band. Malah terasanya selain group aku ga ada group lain lagi haha.

Bukannya Diasta dahulu vokalis band juga?
Iya, dulu vokalis band. Sebenarnya idol lokal aku dulu itu semuanya vokalis band. Dulu kita ada band-band yang coverin lagu-lagu idol, seperti misalnya Morning Musume. Terus kepikiran aja, yuk kita para vokalis bandnya bikin cover idol yuk.

Bagaimana pandangan Diasta tentang maraknya kemunculan idol group local saat ini?
Seru dan bangga banget.

Menurut Diasta, yang idol material itu yang seperti apa?
Yang menarik ya, bukan cantik tapi punya charm. Mungkin dari gaya menarinya, gaya menyanyi, atau personality nya.

Diasta dan Love Tune

Apa perbedaan yang paling mencolok ketika menjadi idol di scene underground dengan menjadi idol di JKT48?
Dari sistem kerjanya sudah jelas berbeda. Kalau sekarang semua diurus sendiri, kalau di JKT48 semuanya diurus secara profesional. Tanggung jawab yang diemban di JKT48 juga lebih besar tentunya.

Ada rencana untuk bergabung kembali dengan grup yang lama?
Udah pada mencar-mencar, udah pada kerja haha. Makanya sekarang bentuk grup baru lagi, Love Tune.

Kalau untuk Love Tune sendiri bagaimana terbentuknya?
Aku calling-calling mereka sih haha.

Kenalan Diasta langsung?
Iya, kenal dari event-event Cosplay.

Lebih suka sekarang atau ketika di JKT48?
Lebih suka sekarang karena walaupun kecil aku dan teman-teman bisa ngatur sendiri sistem kerja grup dengan keputusan bersama. Lagipula kita ga punya ambisi berlebih kok, kita cuma hobi aja. Emang untuk having fun aja.

Ada niatan untuk rilis single sendiri?
Sekarang sih masih cover grup dan kita juga belum kepikiran untuk bikin single sendiri. Tergantung respon orang-orang juga.

Untuk kostum dibuat sendiri?
Iya, dibuat dan desain sendiri.

Untuk sesama grup lokal lainnya apakah sering berkumpul?
Aku sebenarnya karena baru mulai lagi dan temen2 yang dahulu sudah pada kerja, jadinya sekarang kurang begitu kenal dengan yang lain haha. Baru beberapa saat lalu pas event kenalan.

Apakah Diasta grupnya juga mengcover lagu Anime?
Dulu ya, waktu masih ngeband. Kalau sekarang udah jarang.

Bagaimana jika Love Tune mengcover IdolM@ster?
Mau coba sih, udah sempet dengar beberapa lagu dan menarik.

Diasta dan Arsitektur

Sekarang Diasta berarti lebih memilih untuk berkarir di dunia arsitektur?
Iya, benar.

Apakah ada ambisi tertentu sebagai arsitek?
Aku ga berani terlalu muluk-muluk. Memang nanti suatu saat aku mau buka usaha sendiri ya, tapi saat ini tujuan utama aku adalah untuk bisa membangun rumah-rumah penduduk.

Kalau dari sisi arsitektur, gedung di Jakarta atau Bandung yang paling menarik apa?
Kalau di Jakarta aku suka gedung-gedung high risenya di daerah Thamrin. Kalau di Bandung aku sukanya justru yang peninggalan jaman lamanya. Sebenarnya kalau di Indonesia aku lebih suka arsitektur gedung-gedung di Surabaya sih.

Diasta dan Masa Depan

Ada rencana tertentu di tahun 2015 ini?
Yang terdekat Clas:H ya, seperti tahun lalu, jadi ambassadornya.

Bagaimana dengan Love Tune?
Kita pernah tampil di sebuah layanan streaming online dan juga mempromosikan sebuah food stall. Jadi mudah-mudahan datang lagi tawaran di tahun 2015 ini.

Bagaimana dengan kegiatan Clas:H di tahun 2015 nanti?
Seperti tahun lalu ya, aku akan tour keliling 5 kota. Direncanakan sih akan mempromosikan group Idol dari Jepang yang bernama Pink Babies. Nonton ya!